Desa Petung adalah Desa Kolonisasi yang datang dari beberapa Daerah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan terdiri dari beberapa Daerah. Nama desa Petung berasal dari nama bambu yaitu Bambu Betung dalam bahasa lokal disebut Pring Petung, konon ceritanya ada seseorang yang ada di Desa Petung dan dipercaya sebagai orang pertama kali membuka lahan / babat alas dilokasi desa Petung namun hingga saat ini tidak ada yang tahu nama beliau yang sebenarnya, tokoh yang dipercaya sebagai pendiri desa Petung tersebut telah meninggal dunia sekitar tahun 1870an dan dimakamkan didesa Petung bagian barat dan diberi tanda berupa bambu Petung yang akhirnya tumbuh dan berkembang, sebelum tahun 1950an makam tersebut masih sering dibersihkan dan dirawat oleh beberapa masyarakat namun seiring perkembangan jaman saat ini makam tersebut sudah tidak ada lagi karena letaknya berada lahan pertanian masyarakat yang setiap tahun selalu dikelola untuk tanaman pangan dan perkebunan, namun dari cerita beberapa sesepuh desa makam pendiri desa Petung tersebut beberapa kali masih menampakkan keberadaanya tapi hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihatnya.
Sejak penemuan makam dengan ditandai bambu Petung tersebut maka para penduduk pertama yang datang diwilayah tersebut memberi nama desa ini desa Petung dan hingga saat ini desa Petung sudah dipimpin oleh beberapa kali tokoh yang dulu disebut sebagai Lurah atau sebutan lain pada saat itu, namun dari beberapa kali pergantian kepemimpinan yang masih dapat diingat oleh para sesepuh desa yaitu sejak dipimpin oleh seorang Kiai Menggoro, beliau memimpin sebelum tahun 1890 dan dilanjutkan oleh Bp. Rawan beliau memimpin desa Petung diperkirakan sejak tahun 1890 sampai dengan tahun 1918 Bp. Rawan ini memiliki anak buah atau pengikut setia Bp. Ranu Redjo, oleh karena beliau Bp. Rawan usianya sudah lanjut maka beliau mengangkat Bp. Ranu Redjo untuk menggantikan kedudukanya sebagai pemimpin didesa Petung sejak tahun 1918 sampai dengan 1933 kemudian dari tahun 1933 sampai dengan tahun 1963 desa Petung dipimpin oleh Bp. Sastro Wahono, pada tahun 1963 terjadi pergantian kepala desa dan Bp. Suhartono terpilih sebagai Kepala Desa Petung sejak tahun 1963 sampai dengan 1988, ditahun tersebut terjadi pemilihan kepala desa yang diikuti oleh 2 calon kepala desa yaitu Bp. Suhartono (mantan kepala desa sebelumnya) dengan Bp. Supadi dan pada saat itu Bp. Supadi terpilih menjadi kepala desa dan menggantikan kedudukan Bp. Suhartono, Bp. Supadi memimpin desa Petung, sebelum menjabat sebagai kepala desa menggantikan Bp. Suhartono, Bp. Supadi menjabat sebagai carik didesa Petung, pada tahun 1998 terjadi pemilihan kepala desa dan dimenangkan oleh Bp. Basir. (Jabatan sebelumnya Kepala MI Petung) Bp. Basir memimpin desa Petung hanya 7 tahun karena di tahun 2005 Bp. Basir meninggal dunia dari tahun 2005 pimpinan desa Petung diambil alih oleh kartekar atau PJ Kepala Desa yaitu Bp. Yono Dasuki sampai dengan tahun 2007, tahun 2007 diadakan pemilihan kepala desa dan dimenangkan oleh Bp. Suyanto dan sampai sekarang beliau masih aktif memimpin desa Petung setelah melalui pemilihan kepala desa pada tahun 2013 dan beliau masih tetap terpilih sebagai kepala desa Petung.